Makanan Kucing berbahan baku insect protein (BSFL) mempengaruhi flora usus

Makanan Kucing berbahan baku insect protein (BSFL) mempengaruhi flora usus

Tepung larva lalat tentara hitam (BSFL) dalam makanan kucing mempengaruhi mikrobioma usus.

Meskipun daya cerna makanan berbasis BSFL lebih rendah daripada makanan kontrol, tingkat daya cerna nutrisi masih dianggap sesuai dengan pedoman FEDIAF.

Bahan-bahan berbasis serangga telah muncul sebagai sumber protein dan minyak makanan hewan yang baru dan berkelanjutan. Meskipun anjing, kucing, dan banyak spesies hewan peliharaan lainnya telah mengkonsumsi serangga sejak lama, semakin banyak penelitian yang memberikan bukti bahwa artropoda dapat menjadi tambahan yang aman dan bergizi bagi formulator makanan hewan peliharaan. Sebagai contoh, sebuah penelitian bertujuan untuk menilai kualitas nutrisi dan efek kesehatan dari penggunaan tepung larva lalat tentara hitam (BSFL) dalam makanan kering untuk kucing dewasa. Hasilnya sudah diterbitkan oleh Jurnal Insects in Food and Feed.

Dalam percobaan tersebut, para peneliti dari Universitas Wageningen dan pemasok bahan makanan hewan berbasis serangga, Protix, membandingkan dua jenis makanan. Satu formula mengandung 37,5% tepung BSFL, sedangkan diet kontrol dibuat dengan tepung unggas. Delapan kucing memakan masing-masing makanan selama 28 hari, kemudian beralih ke makanan lainnya. Penelitian ini mengukur penerimaan makanan, daya cerna nutrisi, karakteristik feses, dan penanda kesehatan seperti biokimia darah dan hematologi.

Kedua formulasi tersebut diterima dengan baik oleh kucing, tanpa perbedaan yang signifikan dalam hal kelezatan/palatabilitas. Kotoran dari kucing yang mengonsumsi makanan berbasis tepung BSFL terbentuk dengan baik dan menunjukkan skor konsistensi yang optimal. Meskipun kecernaan bahan kering, bahan organik, nitrogen, dan energi untuk makanan berbasis BSFL lebih rendah dibandingkan dengan makanan kontrol, tingkat kecernaan nutrisi masih dianggap layak secara nutrisi menurut pedoman FEDIAF yang telah ditetapkan.

Makanan kucing berbahan dasar serangga mempengaruhi mikrobioma usus
Meskipun bahan-bahan berbasis serangga tampak serupa dengan makanan unggas secara nutrisi, penyertaan makanan BSFL memiliki efek yang signifikan terhadap mikrobiota usus kucing. Studi ini mencatat peningkatan asam lemak rantai pendek feses dan amina biogenik, yang mengindikasikan peningkatan aktivitas mikroba. Selain itu, pergeseran komposisi bakteri juga diamati, dengan peningkatan genus yang menguntungkan seperti Bifidobacterium, yang terkait dengan kesehatan usus. Namun, pola makan BSFL juga mengakibatkan berkurangnya keanekaragaman mikroba, yang biasanya berkorelasi dengan  kesehatan usus yang negatif. Para peneliti menyarankan bahwa interaksi antara bahan-bahan berbasis serangga dan mikrobioma kucing memerlukan penyelidikan lebih lanjut.

Seperti pada penelitian sebelumnya, makanan berbahan dasar serangga dalam percobaan ini memberikan tingkat kecernaan yang sebanding dengan sumber protein konvensional. Namun, keberadaan kitin dalam tepung BSFL dapat berkontribusi pada daya cerna yang lebih rendah dibandingkan dengan tepung unggas.

Penelitian ini menyimpulkan bahwa tepung BSFL merupakan sumber protein alternatif yang layak untuk makanan kucing kering. Makanan ini mendukung pencernaan yang sehat, menjaga konsistensi feses yang optimal, dan umumnya dapat diterima dengan baik oleh kucing. Selain itu, pergeseran mikrobiota yang diamati menunjukkan bahwa pemberian tepung BSFL dapat memengaruhi kesehatan usus kucing, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami efek ini, terutama pada kucing dengan kondisi kesehatan usus tertentu.

Seiring dengan semakin populernya bahan makanan hewan berbasis serangga, penelitian lebih lanjut dapat menjelaskan bagaimana bahan makanan tersebut memengaruhi mikrobioma kucing beserta parameter kesehatan lainnya.

 

Rangkuman

  • Makanan kucing berbahan dasar protein serangga/ Larva lalat (BSFL) sudah mulai banyak di pasaran dalam dan luar negeri
  • penerimaan/palatabilitas kucing dan konsistensi feces tidak terlalu jauh berbeda dengan makanan berbahan baku protein unggas/ayam
  • Tingkat kecernaan makanan berbahan BSFL lebih rendah dari ayam, tapi masih dalam rentang yang diperbolehkan oleh FEDIAF (federasi makanan hewan Eropa)
  • Keragaman flora/bakteri normal yang hidup di usus  pada kucing yang mengkonsumsi pakan BSFL lebih rendah. Berkurangnya keragaman flora normal usus berhubungan dengan penurunan kesehatan pencernaan
  • perlu penyelidikan lebih lanjut mengenai BSFL

 

Oleh : drh Neno WS