Penelitan Dan Perkembangan Kasus Flu Burung
Kita sebaiknya tidak perlu terlalu terkejut mengenai fakta bahwa flu burung dapat menyerang anjing dan kucing. Sejak tahun 80-an beberapa penelitian telah menunjukan bahwa hewan-hewan tersebut memang dapat terinfeksi virus flu unggas.
1981 : eksperimen menunjukkan kucing dapat terserang virus flu burung. Hinshaw et al 1981, Infection and Immunity 34, p354.
2004: peneliti menunjukkan secara eksperimen bahwa kucing bisa terinfeksi dan mati akibat virus H5N1. Hasil eksperimen juga menunjukkan adanya kemungkinan penyebaran dari kucing ke kucing. T Kuiken et al (2004) Science 306, 241.
2004: radang paru-paru akut akibat flu burung, menyerang harimau dai leopard. Keawcharoen et al (2004) Emerging Infectious Diseases 10, 2189-2191
2005: peneliti melaporkan adanya kemungkina penyebaran virus diantara para harimau.Thanawongnuwech et al (2005) Emerging Infectious Diseases 11, 699-701.
2005: virus berhasil diisolasi dari burung yang mati di danau Qinghai. Wabah disebabkan oleh varian baru dari H5N1 yang diduga lebih ganas pada burung-burung liar. Secara eksperimen, virus yang sama juga dapat membunuh tikus. Liu J et al (2005) Science (www.sciencemag.org/cgi/content/abstract/1102287).
2006: dalam laporan yang tidak dipublikasi, para peneliti dari National Institute of Animal Health, Bangkok, menguji 629 anjing dan 111 kucing yang terdapat di pusat Thailand. 160 ekor anjing dan 8 ekor kucing mempunyai antibodi terhadap H5N1. Hal ini menunjukkan bahwa hewan-hewan tersebut pernah terekspos virus H5N1. Butler (2006) Nature 439, 773.
2006: Para peneliti di laboratorium mendapatkan fakta bahwa kucing yang secara eksperimen terinfeksi H5N1,mengeluarkan virus H5N1 melalui feces, droplet pada batuk & bersin. Hal ini menunjukkan adanya kemungkinan kucing sebagai penyebar virus. Rimmelzwaan et al (2006) A. J. Pathol. 168 176-183.
Laporan Kasus-Kasus Flu Burung Pada Berbagai Jenis Mamalia
Desember 2003 : 2 harimau dan 2 leopard di kebun binatang Thailand, mati setelah diberi makan daging ayam mentah yang ternyata kemudian diketahui terkontaminasi virus H5N1.
Februari 2004 : Virus H5N1 terdeteksi pada leopard yang mati di kebun binatang dekat Bangkok. Bulan berikutnya, di kebun binatang yang sama, seekor harimau putih mati karena infeksi virus yang sama.
11 Oktober 2004: wabah terjadi di kebun binatang di thailand. Dari 441 ekor harimau, 147 ekor mati akibat penyakit atau disuntik mati. Harimau-harimau tersebut biasa diberi makan daging ayam mentah. Penelitian lanjutan menduga adanya penyebaran virus dari harimau ke harimau.
15 Juli 2005: tiga ekor musang yang mati di vietnam pada akhir juni, positif terinfeksi virus H5N1. laporan ini merupakan laporan pertama infeksi H5N1 pada spesies tersebut. Sumber infeksi tidak diketahui.
29 Februari 2006: Virus H5N1 terdeteksi pada kucing di Jerman. Di daerah yang sama sebelumnya terdeteksi H5N1 pada bangau dan burung yang mati.
drh. Neno Waluyo S.