Bunting palsu (hamil palsu) sering disebut juga hamil anggur atau false pregnancy (pseudo pregnancy). Kejadian ini sering sekali terjadi pada anjing. Meskipun jarang, pada kucing pun bisa terjadi.

Bunting palsu terjadi bila kucing menunjukkan tanda-tanda hamil seperti, puting susu memerah, nafsu makan meningkat dan pembesaran daerah perut (abdomen). Semua tanda-tanda hamil ini tidak disertai adanya janin (anak) dalam rahim. Dengan kata lain rahimnya kosong.

Bagaimana terjadinya bunting palsu pada kucing

Pada anjing yang sedang birahi, ovulasi (pelepasan sel telur) terjadi pada  akhir masa birahi. Ovulasi pada anjing tergolong ovulasi spontan. Ovulasi ini tetap terjadi secara teratur.

Sel telur yang dilepaskan oleh indung telur (ovarium) dan bergerak menuju ke rahim. Sel telur yang  telah dibuahi oleh spermatozoa akan menempel di dinding rahim dan berkembang menjadi janin (fetus).

Pada keadaan tidak normal, sel telur yang tidak dibuahi bertindak menyerupai sel telur yang telah dibuahi dan menyebabkan munculnya tanda-tanda bunting.

Lainhalnya dengan kucing. Seperti kelinci, kucing tergolong hewan yang mengalami induced ovulation. Artinya ovulasi pada kucing dan kelinci tidak terjadi secara spontan. Ovulasi hanya akan terjadi bila ada perkawinan dengan kucing jantan.

Pada keadaan tidak normal, ovulasi pada kucing bisa saja terjadi dan sel telur yang tidak dibuahi menetap di dinding rahim untuk beberapa waktu. Selama sel telur menempel di dinding rahim, tanda-tanda bunting palsu akan semakin terlihat jelas.

Pada saatnya, sel telur yang tidak dibuahi tersebut akan berhenti berkembang, kemudian tanda-tanda bunting palsu akan hilang dengan sendirinya dan kucing kembali ke keadaan normal.

 

Oleh: drh. Neno Waluyo S